Tabung Kehidupan

 Tabung Kehidupan.

By: Aji Saputro

Kehidupan itu seperti seorang Penyelam, ada penyelam yang memang mencari sesuatu yang di perlukan atau hanya sekedar melihat pemandangan di bawah laut. Seorang penyelam juga merupakan profesi dari beberapa orang yang memang menjadi rutinitas dalam kehidupan tapi ada juga penyelam yang memang gemar sehingga menjadi suatu kebiasaan dalam kehidupan.
Gimana....apakah kalian termasuk orang yang suka menyelam pada saat berenang atau kalian sudah menyelam di hati seseorang sehingga sampai tenggelam di dalam perasaan seseorang yang paling dalam. 
(hiksssss ko jadi Baper yaaaaa).

Tapi bukan Definisi atau profesi dari penyelam itu sendiri yang kita bahas. Tentu sudah dj ketahui, bahwa salah satu peralatan yang wajib digunakan oleh penyelam adalah tangki atau tabung oksigen.  Seorang penyelam handal tentu akan paham mengenai Tabung oksigennya.
Seprti itulah kehidupan manusia "kita sama-sama membawa tabung, masing-masing tabung mempunyai oksigen".
Akan tetapi, tabung oksigen dari penyelam sangat jelas terlihat pencatat kadar oksigen dalam tabungan yang teridentifikasi dengan jelas sehingga memudahkan penyelam untuk mampu mengukur berapa lama dan seberapa dalam untuk menyelam ke bawah laut.
Pertanyaan nya "apa tabung yang di bawa manusia dalam kehidupannya"??
Manusia membawa tabung, namun tabung nya beesifat tidak nampak, apa itu??
Tabung manusia adalah tabung UMUR.

"adakah di antara kita yang bisa mengukur tabung umurnya"
"adakah di antara kita yang bisa memperkirakan kapan tabung umur kita habis masa tenggang nya atau berakhir"
Bisa di bayangkan, andai kita mengetahui kapasitas tabung umur yang di miliki. Kita akan tahu kapan Allah akan memanggil pulang dan tahu kapan Malaikat izrail akan datang. Bila itu terjadi, mungkin tidak ada orang yang bersikap buruk di muka bumi. Karena setiap waktu, kita bisa dengan jelas melihat sisa umur kita.
"Menjalani hidup mungkin sudah tak terasa riang karena setiap hari kita ingat akan umur yang kian berkurang"
(keren ga sih kata-kata nya,,,, hikksssss..)

Itulah mengapa umur menjadi suatu misteri ilahi.
Namun, misterilah yang kemudian menjadikan manusia lupa diri. Terlupa bahwa hidup suatu saat pasti akan di akhiri sang pemilik misteri. Walau demikian banyak pelajaran yang sudah diberi tapi tidak menjadikannya sebagai pelajaran untuk diri sendiri.
Umur yang terbatas kemudian hanya teringat saat teman seperjuangan dan keluarga yang meninggalkan jejak kenangan. Kenangan hanyalah menjadi kenangan. Pelajaran menjadi sebuah kebiasaan, ritme sebuah kehidupan akhirnya membuat mata hati terlena dalam sunyi nya kegelapan.
Andai umur ibarat kertas putih yang kosong yang telah di tulis dengan berbagi perbuatan yang buruk, sekaranglah waktunya untuk mengahapus itu semua kemudian di ganti dengan tulisan atau kisah masa yang indah dengan banyak hal yang mendatangkan ridha dari Tuhan.

Tiada cinta yang tulus sampai menjadi penopang, tanpa adanya keluarga yang tak henti memberikan dorongan dan memanjatkan doa, hanya untuk melihat kita berhasil dalam berkarya. Cinta yang tulus pada mereka, akan membuat hidup semakin indah.
"Kita tidak bisa kembali ke mmasa lalu untuk memperbaiki kesalahan yang telah dilakukan. Tapi kita bisa memperbaiki hari ini dengan banyak kebaikan. Sampai kemudian semuanya akan diakhiri oleh sesuatu yang bernama kematian."

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kopi itu Pahit ?

Setting Budaya