Cukup Dengan Hati

 Cukup dengan Hati.


Sudah banyak dari kita mendengar yang meliputi harta, takhta, kata, dan cinta.
Ketika kita diberikan keluasan rezeki, peduli kepada sesama akan lebih mudah berbagi untuk di jalani.
Kata suci yang sering diucapkan saat menerimanya adalah Alhamdulillah, terimkasih. Setelah mendapatkannya maka jangan lupa agar kasihkan kembali pada mereka yang berhak memerlukan serta membutuhkan dari harta yang diberikan Allah pada kita.
Saat kita memiliki takhta, kuasa berada dalam genggaman jalan menuju kesuksesan juga lebih mudah untuk di lakukan. Kita punya kuasa untuk mengajak orang lain ikut apa yang kita perintahkan, mengajak dalam menyeru kebaikan, baik dalam memberikan bantuan ataupun santunan bagi yang memerlukan.
Sama halnya dengan saat kita memiliki kata yang bisa membuat orang untuk mengikuti apa kita ucapkan.
Kata yang penuh dengan makna sehingga orang akan terinspirasi untuk bergerak sesuai apa yang dicontohkan. Melangkah bergeral maju menuju sesuatu yang bermuara pada haluan kebaikan.

Sedangkan kala cinta begitu melekat di hati, kebaikan pun akan mudah untuk di bagi. 

Sedekah tidak harus menunggu kaya. Peduli juga tidak harus menunggu takhta ada dalam genggaman. Serta tidak perlu menunggu orang bisa mengikuti kata yang kita ucapkan, dengan kita memiliki cinta yang bersumber dari hati, setiap saat dan kapanpun kita semua bisa mulai untuk berbagi hati.

Hanya cukup dengan hati, kita akan mampu menumbuhkan rasa peduli. 
Kita jua tentu mempunyai hati, namun tidak semua hatu mampu untuk di bagi.

Begitu banyak hal yang bisa dilakukan untuk berbagi hati, semua hanya butuh cinta. Cinta yang muncul dari hati cinta yang akan menggerakkan semua ibu jari untuk mulai beraksi. Cinta dari hati yang akan melangkahkan kaki menuju kebahagiaan yang hakiki.

Saatnya kita untuk turun tangan, hingga bisa terwujud insan bumi yang menjadi rahmat bagi semesta alam dengan menebarkan senyum cinta kebahagiaan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kopi itu Pahit ?

Setting Budaya